,

Translate

Miliki Beberapa Program, Bobby Nasution Mengubah Musibah Menjadi Berkah dengan UHC – JKMB di Kota Medan

Rubrikrakyat.co.id
Sabtu, 22 Februari 2025, Februari 22, 2025 WIB Last Updated 2025-02-23T14:06:27Z
Foto : Puskesmas Teladan saat melayani pasien (Warga Kota Medan). 


Oleh : Siti Nurjannah

Wartawan : Rubrikrakyat.co.id


Rubrikrakyat.co.id, Medan


Sejak dipimpin Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Naution tepatnya pada 26 Februari 2021 lalu, Kota Medan banyak mengalami perubahan yang signifikan. Ibukota dari Sumatera Utara yang termasuk dalam urutan kota nomor tiga terbesar di Indonesia, setelah Jakarta dan Surabaya ini tampak menglami banyak perubahan saat dipimpin oleh Bobby Nasution yang juga terkenal sebagai menantu Presiden Joko Widodo itu.


Ada beberapa program yang digagas oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution, yaitu :


Penataan Kota Medan

Didampingi Wakil Wali Kota Medan, Aulia Racman pada masa kepemimpinannya, Bobby Nasution terus aktif tanpa mengenal lelah melakukan penataan beberapa tempat yang sudah ditargetkan sebelumnya agar terlihat tertata rapih dengan membuat taman-taman untuk membuat penghijauan agar terciptanya lingkungan yang asri dan nyaman. Ia Juga tak lupa memperbaiki trotoar yang ada dibeberapa titik di Kota Medan.


Mengembalikan Hertiage Kota Medan

Kawasan bersejarah yang ada di pusat Kota Medan juga menjadi sasaran dari salah satu program Bobby Nasution. Program tersebut dibuat oleh Bobby Nasution untuk mengembangkan Kota Lama Medan sebagai kawasan wisata bersejarah yang merupakan warisan budaya.


Penanganan Banjir di Kota Medan

Saat musim hujan tiba, sering kali banyak tempat di Kota Medan terdampak banjir. Maka dari itu, Bobby Nasution membuat program normalisasi sungai bekerjasama dengan Badan Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Sumtera Utara (Sumut). Bobby Nasution juga memperbaiki draainase yang ada di Kota Medan dan juga membuat kolam retenssi di Kecamatan Medan Labuhan, Kecamatan Medan Johor dan Medan Tuntungan.


Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Kota Medan

Peningkatan kualitas pendidikan menjadi perhatian khusus Wali Kota Medan, Bobby Nasution dengan memperbaiki fasilitas sekolah yang ada hingga membangun sekolah baru. Untuk siswa yang berprestasi juga mendapatkan beasiswa, terkhusu siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu.


Revitalisasi Lapangan Merdeka

Bobby Nasution melakukan revitalisasi Lapangan Merdeka Kota Medan yang merupakan icon Ibukota Sumatera Utara ini untuk menggembalikan ke fungsi awal, yaitu sebagai ruang publik pada lapangan bersejarah di Kota Medan ini.


Membangkitkan UMKM di Kota Medan

Bobby Nasution memberikan kesempatan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memperbaiki perekonomian masyarakat Kota Medan dengan membeli produk-produk lokal buatan masyarakat Kota Medan. Ia juga memberikan pelatihan hingga modal usaha untuk UMKM. Program digitalisasi juga dimodifikasi sedemikian rupa agar program UMKM dapat dipasarkan meluas secara online. 


Meningkatkan Pelayanan Kesehatan di Kota Medan

Bobby Nasution meningkatkan kualitas kesehatan untuk masyarakat Kota Medan dengan menambah fasilitas kesehatan yang sudah ada dan membangun puskesmas baru di beberapa tempat. Ia juga membuat program berobat gratis untuk masyarakat Kota Medan.


Dari beberapa program kerja yang dibuat oleh Wali Kota Medan, saat ini yang menjadi program unggulan Pemerintah Kota (Pemko) Medan adalah program berobat gratis yang dianggap dapat menyehatkan masyarakat Kota medan yang berstatus sosial dari kalangan menengah ke bawah atau masyarakat tidak mampu di 21 (dua puluh satu) Kecamatan yang ada di Kota Medan.

Foto : Program UHC – JKMB Pemko Medan. 

Didapat dari beberapa sumber termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), jumlah penduduk Kota Medan hingga akhir tahun 2024 diperkirakan mencapai lebih dari 2 juta jiwa. Maka dari itu, Wali Kota Medan, Bobby Nasution gencar meningkatkan program berobat gratis khusu bagi warga Medan.


Program kesehatan Pemko Medan tersebut adalah Jaminan Kesehatan Medan Berkah (JKMB). Program yang dibuat Walikota Medan itu dikenal masyarakat Kota Medan dengan sebutan Universal Health Coverage (UHC) atau berobat gratis dan diluncurkan langsung oleh Walikota Medan, Bobby Nasution pada tanggal 1 Desember 2022 lalu. Tentu saja program ini memberikan pelayanan berobat gratis hanya dengan menunjukkan kartu identitas. Setahun setelah menjabat, Universal Health Coverage (UHC) atau berobat gratis dan diluncurkan langsung oleh Walikota Medan, Bobby Nasution pada tanggal 1 Desember 2022 lalu.


Program UHC yang dimiliki oleh Pemko Medan saat ini sangat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehata. Ada beberapa syarat dan ketentuan untuk menndapatkan atau terdaftar pada program JKMB – UHC. 


Untuk mendapatkan program berobat gratis dan tidak perlu membayar iuran bulanan yang membebankan warga tidak mampu. Hanya menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) berdomisili di Kota Medan, minimal paling lama 3 (tiga) bulan telah menetap dan bertempat tinggal di Kota Medan. Tidak hanya itu saja, data diri Warga Kota Medan juga harus sudah terdaftar secara online di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Medan. Jika seorang warga sudah memenuhi ketiga kriteria tersebut, makan sudah terdaftar sebagai peserta UHC-JKMB. Selanjutnya, saat hendak mendapatkan pelayanan kesehatan, warga Kota Medan hanya perlu membawa KTP saat berobat ke fasilitas kesehatan (faskes) yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia.


Cara untuk mendapatkan layanan UHC, yaitu :

  1.  Kunjungi Fasilits Kesehatan (Faskes) atau puskesmas terdekat sesuai alamat domisili tempat tinggal di KTP dan pastikan bahwa Fasilitas Kesehatan tersebut bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, baik di dalam maupun di luar Kota Medan.
  2. Tunjukkan KTP Kota Medan saat mendaftar atau berobat di Puskesmas yang dituju.
  3. Setelah mendapatkan pelayanan kesehatan, warga Kota dapat menggunakan layanan kesehatan sesuai kebutuhan.

Program Universal Health Coverage (UHC) diluncurkan oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution saat itu bertepatan dengan Pandemi Covid-19 yang masih mewabah dan menjadi momok bagi masyarakat Indonesia, khususnya Kota Medan. 


Banyak masyarakat yang merasakan kesulitan ekonomi akibat keterbatasan beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tidak hanya itu saja, masyarakat yang tidak memiliki biaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan  juga takut untuk datang berobat  ke puskesmas maupun rumah sakit. Pada situsi saat itulah program UHC di Kota Medan selama pandemi Covid-19 mengalami beberapa penyesuaian dan tantangan.


Pemko Medan mengambil langkah cepat untuk mengalihkan sumber daya dan tenaga medis untuk penanganan Covid-19. Peningkatatan kapasitas tempat tidur di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya juga mejadi perhatian utama Pemerintah Kota Medan. Kemudian, penyediaan layanan vaksinasi Covid-19 secara gratis yang diadakan di kelurahan maupun kecamatan yang ada di Kota Medan.


Kendala dan tantangan juga dirasakan oleh Pemko Medan. Sebab, lonjakan kasus Covid-19 menyebabkan tekanan pada sistem kesehatan. Keterbatasan tenaga medis dan fasilitas kesehata di awal pandemi Pemko Medan. Selanjutnya, perubahan perilaku masyarakat dalam mencari pertolongan akibat takut tertular.


Saat pandemi Covid-19, Pemko Medan menjadikan pandemi sebagai pembelajaran berharga tentang pentingnya sistem kesehatan yang kuat dan responsif. Evaluasi terhadap program UHC selama pandemi menjadi dasar untuk perbaikan di masa depan.


Seiring berjalannya waktu, program UHC – JKMB yang gencar disosialisasikan Pemko Medan dan DPRD Kota Medan semakin dikenal oleh masyarakat Kota Medan hingga saat ini. Akses luas berupa layanan kesehatan melalui program UHC JKMB tidak hanya berlaku di Kota Medan, tetapi juga di rumah sakit yang berada di luar Medan dan rumah sakit tersebut sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.


Program ini tentunya memberikan jaminan pelayanan kesehatan secara gratis bagi warga Medan yang memenuhi syarat dan ketentuan. Meski Wali Kota Medan, Bobby Nasution sudah mengakhiri masa jabatannya di awal tahun 2025, program UHC – JKMB terus diberlakukan. 


Dengan dukungan Pemko Medan dan DPRD Kota Medan, program UHC JKMB dipastikan akan terus berjalan hingga tahun 2025. Sebelum adanya program Jaminan Kesehatan Medan Berkah ini, masyarakat Kota Medan banyak yang beranggapan bahwa kendala keuangan untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang berbayar dapat menjadi musibah. Bagaimana tidak, sebelum Program UHC ini diadakan, masyarakat Kota Medan takut untuk ke puskesmas atau ke rumah sakit karena tidak memiliki biaya untuk berobat. 


Kini, dengan adanya UHC – JKMB, musibah menjadi suatu berkah bagi masyarakat Kota Medan. Sebab, UHC-JKMB adalah contoh nyata dari upaya Pemko Medan mengubah "musibah" menjadi "berkah". Pemerintah Kota Medan berhasil mengubah tantangan kesehatan menjadi peluang untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat. Program ini tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi beban ekonomi warga.