![]() |
Foto : Puskesmas Teladan saat melayani pasien (Warga Kota Medan). |
Oleh : Siti Nurjannah
Wartawan : Rubrikrakyat.co.id
Rubrikrakyat.co.id, Medan
Sejak dipimpin Wali Kota Medan, Muhammad
Bobby Afif Naution tepatnya pada 26 Februari 2021 lalu, Kota Medan banyak
mengalami perubahan yang signifikan. Ibukota dari Sumatera Utara yang termasuk
dalam urutan kota nomor tiga terbesar di Indonesia, setelah Jakarta dan
Surabaya ini tampak menglami banyak perubahan saat dipimpin oleh Bobby Nasution
yang juga terkenal sebagai menantu Presiden Joko Widodo itu.
Ada beberapa program yang digagas oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution, yaitu :
Penataan Kota Medan
Didampingi Wakil Wali Kota Medan,
Aulia Racman pada masa kepemimpinannya, Bobby Nasution terus aktif tanpa
mengenal lelah melakukan penataan beberapa tempat yang sudah ditargetkan
sebelumnya agar terlihat tertata rapih dengan membuat taman-taman untuk membuat
penghijauan agar terciptanya lingkungan yang asri dan nyaman. Ia Juga tak lupa
memperbaiki trotoar yang ada dibeberapa titik di Kota Medan.
Mengembalikan Hertiage Kota Medan
Kawasan bersejarah yang ada di
pusat Kota Medan juga menjadi sasaran dari salah satu program Bobby Nasution.
Program tersebut dibuat oleh Bobby Nasution untuk mengembangkan Kota Lama Medan
sebagai kawasan wisata bersejarah yang merupakan warisan budaya.
Penanganan Banjir di Kota Medan
Saat musim hujan tiba, sering
kali banyak tempat di Kota Medan terdampak banjir. Maka dari itu, Bobby
Nasution membuat program normalisasi sungai bekerjasama dengan Badan Wilayah
Sungai (BWS) Provinsi Sumtera Utara (Sumut). Bobby Nasution juga memperbaiki draainase
yang ada di Kota Medan dan juga membuat kolam retenssi di Kecamatan Medan
Labuhan, Kecamatan Medan Johor dan Medan Tuntungan.
Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Kota Medan
Peningkatan kualitas pendidikan
menjadi perhatian khusus Wali Kota Medan, Bobby Nasution dengan memperbaiki fasilitas
sekolah yang ada hingga membangun sekolah baru. Untuk siswa yang berprestasi
juga mendapatkan beasiswa, terkhusu siswa yang berasal dari keluarga tidak
mampu.
Revitalisasi Lapangan Merdeka
Bobby Nasution melakukan
revitalisasi Lapangan Merdeka Kota Medan yang merupakan icon Ibukota Sumatera
Utara ini untuk menggembalikan ke fungsi awal, yaitu sebagai ruang publik pada
lapangan bersejarah di Kota Medan ini.
Membangkitkan UMKM di Kota Medan
Bobby Nasution memberikan kesempatan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memperbaiki perekonomian masyarakat Kota Medan dengan membeli produk-produk lokal buatan masyarakat Kota Medan. Ia juga memberikan pelatihan hingga modal usaha untuk UMKM. Program digitalisasi juga dimodifikasi sedemikian rupa agar program UMKM dapat dipasarkan meluas secara online.
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan di Kota Medan
Bobby Nasution meningkatkan kualitas
kesehatan untuk masyarakat Kota Medan dengan menambah fasilitas kesehatan yang
sudah ada dan membangun puskesmas baru di beberapa tempat. Ia juga membuat
program berobat gratis untuk masyarakat Kota Medan.
Dari beberapa program kerja yang dibuat oleh Wali Kota Medan, saat ini yang menjadi program unggulan Pemerintah Kota (Pemko) Medan adalah program berobat gratis yang dianggap dapat menyehatkan masyarakat Kota medan yang berstatus sosial dari kalangan menengah ke bawah atau masyarakat tidak mampu di 21 (dua puluh satu) Kecamatan yang ada di Kota Medan.
![]() |
Foto : Program UHC – JKMB Pemko Medan. |
Didapat dari beberapa sumber termasuk
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), jumlah penduduk Kota Medan hingga akhir tahun
2024 diperkirakan mencapai lebih dari 2 juta jiwa. Maka dari itu, Wali Kota
Medan, Bobby Nasution gencar meningkatkan program berobat gratis khusu bagi
warga Medan.
Program kesehatan Pemko Medan tersebut adalah Jaminan Kesehatan Medan Berkah (JKMB). Program yang dibuat Walikota Medan itu dikenal masyarakat Kota Medan dengan sebutan Universal Health Coverage (UHC) atau berobat gratis dan diluncurkan langsung oleh Walikota Medan, Bobby Nasution pada tanggal 1 Desember 2022 lalu. Tentu saja program ini memberikan pelayanan berobat gratis hanya dengan menunjukkan kartu identitas. Setahun setelah menjabat, Universal Health Coverage (UHC) atau berobat gratis dan diluncurkan langsung oleh Walikota Medan, Bobby Nasution pada tanggal 1 Desember 2022 lalu.
Program UHC yang dimiliki oleh Pemko Medan saat ini sangat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehata. Ada beberapa syarat dan ketentuan untuk menndapatkan atau terdaftar pada program JKMB – UHC.
Untuk mendapatkan program berobat gratis dan tidak perlu membayar iuran bulanan
yang membebankan warga tidak mampu. Hanya menggunakan Kartu Tanda Penduduk
(KTP) berdomisili di Kota Medan, minimal paling lama 3 (tiga) bulan telah
menetap dan bertempat tinggal di Kota Medan. Tidak hanya itu saja, data diri
Warga Kota Medan juga harus sudah terdaftar secara online di Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Medan. Jika seorang warga sudah memenuhi
ketiga kriteria tersebut, makan sudah terdaftar sebagai peserta UHC-JKMB.
Selanjutnya, saat hendak mendapatkan pelayanan kesehatan, warga Kota Medan
hanya perlu membawa KTP saat berobat ke fasilitas kesehatan (faskes) yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia.
Cara untuk mendapatkan layanan UHC, yaitu :
- Kunjungi Fasilits Kesehatan (Faskes) atau puskesmas terdekat sesuai alamat domisili tempat tinggal di KTP dan pastikan bahwa Fasilitas Kesehatan tersebut bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, baik di dalam maupun di luar Kota Medan.
- Tunjukkan KTP Kota Medan saat mendaftar atau berobat di Puskesmas yang dituju.
- Setelah mendapatkan pelayanan kesehatan, warga Kota dapat menggunakan layanan kesehatan sesuai kebutuhan.
Program Universal Health Coverage (UHC) diluncurkan oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution saat itu bertepatan dengan Pandemi Covid-19 yang masih mewabah dan menjadi momok bagi masyarakat Indonesia, khususnya Kota Medan.
Banyak
masyarakat yang merasakan kesulitan ekonomi akibat keterbatasan beraktivitas
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tidak hanya itu saja, masyarakat yang tidak
memiliki biaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan juga takut untuk datang berobat ke puskesmas maupun rumah sakit. Pada situsi
saat itulah program UHC di Kota Medan selama pandemi Covid-19 mengalami
beberapa penyesuaian dan tantangan.
Pemko Medan mengambil langkah cepat untuk mengalihkan sumber daya dan tenaga
medis untuk penanganan Covid-19. Peningkatatan kapasitas tempat tidur di rumah
sakit dan fasilitas kesehatan lainnya juga mejadi perhatian utama Pemerintah
Kota Medan. Kemudian, penyediaan layanan vaksinasi Covid-19 secara gratis yang
diadakan di kelurahan maupun kecamatan yang ada di Kota Medan.
Kendala dan tantangan juga dirasakan oleh Pemko Medan. Sebab, lonjakan kasus
Covid-19 menyebabkan tekanan pada sistem kesehatan. Keterbatasan tenaga medis
dan fasilitas kesehata di awal pandemi Pemko Medan. Selanjutnya, perubahan
perilaku masyarakat dalam mencari pertolongan akibat takut tertular.
Saat pandemi Covid-19, Pemko Medan menjadikan pandemi sebagai pembelajaran
berharga tentang pentingnya sistem kesehatan yang kuat dan
responsif. Evaluasi terhadap program UHC selama pandemi menjadi dasar untuk
perbaikan di masa depan.
Seiring berjalannya waktu, program UHC – JKMB yang gencar disosialisasikan Pemko Medan dan DPRD Kota Medan semakin dikenal oleh masyarakat Kota Medan hingga saat ini. Akses luas berupa layanan kesehatan melalui program UHC JKMB tidak hanya berlaku di Kota Medan, tetapi juga di rumah sakit yang berada di luar Medan dan rumah sakit tersebut sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Program ini tentunya memberikan jaminan pelayanan kesehatan secara gratis bagi warga Medan yang memenuhi syarat dan ketentuan. Meski Wali Kota Medan, Bobby Nasution sudah mengakhiri masa jabatannya di awal tahun 2025, program UHC – JKMB terus diberlakukan.
Dengan dukungan Pemko Medan dan DPRD Kota Medan, program UHC JKMB dipastikan akan terus berjalan hingga tahun 2025. Sebelum adanya program Jaminan Kesehatan Medan Berkah ini, masyarakat Kota Medan banyak yang beranggapan bahwa kendala keuangan untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang berbayar dapat menjadi musibah. Bagaimana tidak, sebelum Program UHC ini diadakan, masyarakat Kota Medan takut untuk ke puskesmas atau ke rumah sakit karena tidak memiliki biaya untuk berobat.
Kini, dengan adanya UHC – JKMB, musibah menjadi suatu berkah bagi masyarakat Kota Medan. Sebab, UHC-JKMB adalah contoh nyata dari upaya Pemko Medan mengubah "musibah" menjadi "berkah". Pemerintah Kota Medan berhasil mengubah tantangan kesehatan menjadi peluang untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat. Program ini tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi beban ekonomi warga.