![]() |
Foto : Launcing 6th Sumatranomics 2025 di Kantor Perwakilan BI Sumut, Selasa (11/2/2025). (Istimewa) |
Rubrikrakyat.co.id, Medan
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sumatera Utara (Sumut) resmi mengadakan Launching 6th Sumatranomics di Lt.3 Gedung Bank Indonesia Sumut, Selasa (11/2/2025) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Kegiatan tersebut mengundang Wartawan dan diadakan secara offline maupun online melalui zoom meeting yang telah disediakan.
Bank Indonesia Sumut juga memperkenalkan Kepala Bank Indonesia Sumut yang baru yaitu Dr. Rudy Brando Hutabarat yang telah menggantikan IGP Wira Kusuma yang telah dimutasi ke London dengan jabatan yang sama sebagai Kepala Perwakilan BI London.
Selain dihadiri Kepala BI Sumut, peluncuran Sumatranomics ke-6 ini dihadiri perwakilan dari Plh Sekda Provsu, Ketua Kamar dagang dan Industri (Kadin) Sumut Firsal, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Medan Dr. Fadli, SE.MSi, Dewan Pakar Sumatranomics Prof. Dr. Ir. Hj. R Sabrina, M.,MSi, Kepala Instansi Vertikal Provsu, Pimpinan Satuan Kerja kantor pusat Bank Indonesia, Kepala Perwakilan Bank Indonesia dalam negeri, Rektor Universitas Perguruan Tinggi di Sumatera dan seluruh partisipan yang menyaksikan secara daring.
Acara tahunan yang diadakan Bank Indonesia Sumut ini mengusung tema "Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Sumatera Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan ". Kegiatan Sumatranomics yang sudah diadakan sejak tahun 2020 ini, bertujuan untuk mendorong perekonomian juga sebagai wadah berkompetisi bagi para petani milenial dan untuk menciptakan inovasi bagi mahasiswa dibidang pertanian.
Saat zoom meeting berlangsung, Kepala Perwakilan BI Sumut, Dr. Rudy Brando Hutabarat mengatakan tema di tahun 2025 ini didasari oleh tiga pemikiran penting. Pertama adalah, teori ekonomi mengatakan makro itu penjumlahan atau regenerasi dari mikro.
"Kalau ekonomi mikro itu kuat maka otomatis makro akan kuat. Begitu juga dalam konteks ekonomi. Untuk pertumbuhan ekonomi nasional yang kuat, perlu didukung pertumbuhan daerah yang kuat dan sumatera memegang peranan yang penting karena memberikan kontribusi kedua setelah Jawa. Kalau Sumatera tumbuh kuat dan baik maka akan berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi nasional," sebutnya.
Sambung Dr. Rudy Brando Hutabarat, kedua harus menyadari pemahaman akan pentingnya struktural sebagai kunci untuk mendorong perekonomian yang lebih tinggi dan berkelanjutan.
"Disektoril untuk mendorong kemajuan tersebut ada program astacita didalamnya. Pertama adalah swasembada pangan yang juga selain mendorong pertumbuhan ekonomi juga memiliki peran strategis mengendalikan inflasi. Kedua adalah program hilirisasi sumber alam yang sebelumnya bahan raw material tetapi diolah sehingga memiliki nilai tambah yang lebih tinggi. Kemudian, digitalisasi sebagai salah satu upaya untuk peningkatan produktivitas dan efisien dalam perekonomian. Ketiga, di judul dan tema awal ada kata sinergi atau berkolaborasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan," terangnya.
Dr. Rudy Brando Hutabarat juga menyebutkan, pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara berjalan positif dan jika dilihat dari rilis pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV (empat) meningkat menjadi 4,6 % dari 4,48 % di triwulan III.
"Kalau kita lihat inflasi juga terkendali, tingkat pengangguran menurun serta kemiskinan juga menurun. Jadi, menurut saya itu indikator-indikator makro yang menunjukkan posisi yang positif," tuturnya didampingi Kepala Deputi Perwakilan BI Sumut, Iman Gunadi, PhD dan Kepala Depy Perwakilan BI Sumut Dr. Suryono. (Siti)